recent posts

banner image

Google Makin Friendly pada Masa Pandemi

 A. Latar Belakang

Dunia sedang memasuki era revolusi industri 4.0 ditandai dengan pengintegrasian teknologi cyber dan teknologi otomatisasi dengan delapan konsep teknologi digital meliputi: (1) internet of things (IoT), berupa mesin yang terkoneksi dengan internet dan mampu mentransfer data tanpa bantuan manusia; (2) big data, berupa sistem informasi berkapasitas besar yang bisa disusun, diolah, dan disimpan; (3) augmented Reality, berupa kolaborasi benda maya menjadi bentuk nyata tiga dimensi dan diproyeksikan realtime (dalam waktu yang ditentukan); (4) cyber security, berupa akurasi keamanan data; (5) artificial Intelligence, berupa kecerdasan seperti manusia dalam menafsirkan data; (6) addictive manufacturing, berupa desain digital yang bisa diwujudkan secara nyata; (7) integrated system, berupa kesatuan sistem; dan (8) cloud computing, berupa sistem penyimpanan data dan aplikasi di internet yang bisa diakses kapanpun di manapun. 

Kita seolah sedang memasuki dunia yang berbeda. Hampir semua orang bergantung pada perangkat yang terkoneksi dengan internet berupa gawai. Masyarakat semakin familiar menggunakan media sosial mulai dari whatsapp, twitter, instagram, facebook, youtube, email, atau blog. Bahkan mereka telah terbiasa memanfaatkan berbagai aplikasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar rumah, misalnya: e-banking, ojek online, atau online shop. Lembaga pemerintah maupun swasta juga melakukan hal yang sama untuk melayani masyarakat dengan gaya hidup yang baru. Berbagai aplikasi mulai digunakan sesuai kebutuhan pelanggan. 

Guru juga mulai memanfaatkan aplikasi untuk menunjang tugasnya guna meningkatkan kualitas layanan kepada peserta didik dan masyarakat. Aplikasi paling sederhana yang sering digunakan adalah produk google, misalnya: google form dipakai untuk mengisi formulir dan membuat instrumen penilaian; google document untuk melayani konsultasi karya tulis; atau google spreedsheet untuk memroses nilai.

Kondisi darurat akibat pandemi Covid-19 pada pertengahan Maret 2020 telah mengubah segalanya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran Mendikbud RI Nomor 4 tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), bahwa Ujian Nasional dibatalkan, satuan pendidikan tidak diharuskan melaksanakan Ujian Sekolah, kegiatan pembelajaran dan penilaian dilakukan secara daring (online) untuk menghindari berkumpulnya peserta didik. Sekolah dibolehkan memanfaatkan aplikasi yang sudah siap pakai sesuai ketersediaan sarana prasarana dengan mempertimbangkan kondisi atau kemampuan peserta didik, misalnya: rumah belajar, ruang guru, zenius, sekolahmu, kelas pintar, google suite for education, microsoft office 365 for education, quipper school dan sebagainya.


B. Karakteristik Google Suite for Education

Pandemi covid menuntut guru melakukan gerak cepat untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Para pemangku kepentingan di sekolah tidak mempunyai banyak kesempatan menyiapkan sarana penunjang guna memaksimalkan proses pembelajaran daring. Kebanyakan mereka memilih google didasari alasan bahwa peserta didik dan masyarakat sudah terbiasa menggunakannya. Semua fiturnya sederhana dan bisa diakses melalui gawai dengan kekuatan sinyal rendah. Kenyataannya hampir semua lembaga sudah memanfaatkan aplikasi ini minimal untuk membuat formulir atau angket.

Beberapa alasan membuat google lebih user friendly di masyarakat, misalnya: (1) akun dapat diakses di berbagai perangkat melalui play store maupun app store sehingga mudah digunakan oleh guru dan siswa; (2) tersedia drive tempat menyimpan dan meng-update data secara otomatis dengan kapasitas tanpa batas; (3) tersedia fitur kolaboratif untuk mengerjakan tugas bersama secara realtime; (4) terintegrasi dengan pengelola data sebagai bahan pengambilan keputusan; atau (5) terkoneksi dengan sumber belajar yang bisa dipilih oleh guru sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 

Ketika dipakai sebagai media pembelajaran di kelas virtual dengan fasilitas classroom, google ternyata tidak hybrid karena fitur-fiturnya terpisah. Di classroom tidak tersedia menu meet siap pakai sehingga tidak bisa serta merta melayani siswa secara sinkron-asinkron. Guru harus menyiapkan ruang meeting virtual terlebih dahulu dalam bentuk link yang dibagikan pada siswa. Kekurangan lain di ruang meeting meliputi: jumlah peserta maksimal 100, tidak ada menu angkat tangan ketika akan bertanya, tidak tersedia daftar hadir yang bisa diunduh secara otomatis, dan tidak tersedia fasilitas rekam otomatis. Fitur ini tersedia di G-Suite

Kelemahan google tersebut berakibat pada munculnya celah bagi siswa untuk abai dengan proses pembelajaran. Mereka bisa mengisi link daftar hadir tanpa harus mengikuti meeting secara utuh. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan ketika sekolah mengambil kebijakan untuk tidak selalu melaksanakan meeting tiap kali mengajar akibat kondisi ekonomi masyarakat yang semakin terpuruk dan keberatan memenuhi anggaran pulsa. Materi pembelajaran cukup diunggah dalam bentuk file di classroom. Siswa semakin longgar karena bisa mengisi daftar hadir tanpa harus membuka materi terlebih dahulu. Guru tidak bisa memantau sepenuhnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran harus tetap berlangsung agar tidak terjadi lost learning. Media pembelajaran alternatif yang bisa digunakan adalah google suite sebagai produk premium google. Perangkat utama aplikasi ini sama dengan google biasa meliputi:  Gmail, Hangouts video, Meet (konferensi video dan suara), Chat (kirim pesan dengan tim), Calender, Drive (penyimpanan cloud tidak terbatas), Document, Spreadsheet, Slide, formulir, Sites, Keep (catatan bersama), Currents, Apps Script, dan Cloud Search. 

Google suite menambahkan fasilitas meeting berupa menu video call siap pakai di classroom agar pembelajaran berlangsung secara interaktif dan bermakna. Guru bisa memasukkan dan mengeluarkan siswa dari ruang meeting untuk menjaga konsentrasi pembelajaran. Siswa bisa menanyakan materi yang belum dipahami dengan menekan menu angkat tangan. Guru juga bisa merekam secara otomatis semua aktivitas pembelajaran agar bisa ditayangkan ulang untuk membantu siswa yang ketinggalan. Jumlah siswa yang bisa ikut bergabung lebih banyak dan kehadirannya terpantau langsung dalam daftar hadir pada saat meeting.     


C. Pemanfaatan Google Suite sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh 

Dalam rangka menjamin kelancaran proses pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pusdatin) mengeluarkan Surat Edaran Nomor 37 Tahun 2020 tentang akun akses layanan pembelajaran bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Bahwa Kemdikbud telah menerbitkan akun pembelajaran (user ID) dan password yang dapat digunakan oleh pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis elektronik untuk mendukung proses pembelajaran di satuan pendidikan melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi, baik belajar dari rumah maupun pembelajaran secara tatap muka

Akun Pembelajaran dibuat dalam bentuk akun Google dengan domain @belajar.id dengan pertimbangan: (1) pengguna akun pembelajaran otomatis mendapatkan akses ke layanan pendukung pembelajaran dalam Google Suite for Education yang siap pakai dan telah banyak digunakan oleh publik; (2) pembuatan dan penggunaan akun pembelajaran bebas biaya; (3) penggunaan layanan pendukung pembelajaran dalam Google Suite for Education bebas biaya; (4) sistem google mampu mengelola puluhan juta akun sekaligus dengan keamanan tingkat tinggi; dan (5) akun yang sama dapat digunakan untuk mengakses layanan lain milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan berbagai layanan pembelajaran lainnya di luar ekosistem Google. 

Akun belajar dimaksud dapat dipakai setelah dilakukan aktivasi dengan cara: (1) Buka gmail.com lalu masuk menggunakan akun yang anda dapat (@belajar.id); (2) Klik tombol Accept setelah membaca Google Terms of Service & Privacy Policy; (3) Ganti password dengan password baru Anda; dan (4) Catat password Anda agar tidak mudah lupa. Akun belajar anda sudah siap digunakan untuk menunjang pembelajaran. 

Semua fitur sudah bisa digunakan misalnya Anda akan memindahkan data dari akun pribadi ke @belajar.id, lakukan langkah berikut: (1) Buka drive.google.com di browser Anda; (2) Sign in dengan akun gmail pribadi; (3) Pilih file/folder yang ingin Anda pindahkan ke akun Google Suite lalu klik kanan download, file Anda akan didownload dalam bentuk zip dan tersimpan di perangkat Anda;  (4) Klik file zip yang sudah didownload agar Anda dapat membuka file dalam folder; (5) Buka drive.google.com di browser Anda, lalu Sign in dengan akun Google Suite; (6) Klik tombol baru di sisi kiri atas Google Drive, klik tombol upload, lalu pilih upload file; dan (7) Pilih file yang tadi Anda download, lalu klik upload. File anda sudah berhasil dipindahkan. 


D. Simpulan

Pandemi Covid-19 tidak bisa dihindari. Masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan dalam segala kegiatan. Kegiatan pembelajaran tetap harus dilaksanakan menggunakan media yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman untuk digunakan oleh pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan agar tujuan pendidikan tercapai secara maksimal.

Kita harus menyadari bahwa sehebat apapun media pembelajaran tidak bisa menggantikan kehadiran guru di kelas. Kelebihan dan kekurangan selalu ada di dalamnya. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik dituntut cermat memilih dan menggunakan media untuk menunjang proses pembelajaran dalam rangka melayani peserta didik secara maksimal.

Penulis: Sri Sutarni, S.Pd, M.Pd

Google Makin Friendly pada Masa Pandemi Google Makin Friendly pada Masa Pandemi Reviewed by Fakhrudin Sujarwo on 06.31 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.